KADANG-KADANG ALLAH DATANGKAN DUGAAN BERTIMPA-TIMPA!

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamualaikum akhwat wa ikhwah sekalian.. ( ana selalu je rasa nak sebut akhwat je, tapi macam tak adil pula  --')

Okay first of all, ana nak bagitau yang ana dah hampir menduduki final exam for this sem. Yup, baru je sem 1.. tapi tapi tapiii…. Hanya Allah je yang tahu macam mana kami kena berjuang untuk study dan sebagainyaa. Hurm, kekadang rasa penat. Mungkin pernah rasa macam nak mengalah. Erk. NO! JANGAN MENGALAH DUHAI UKHTI. Ya, Allah takkan meletakkan hambaNya dalam satu situasi yang tidak mampu di handle oleh hamba tersebut. So kita semua ni adalah yang terpilih la ya? *senyum senyuumm* :)



And yes! Pernah perasan tak? Kalau time yang genting macam ni la time yang kita selalu rasa banyak masalah datang pada kitaa..

Okay ana kongsikan pengalaman ana sendiri ea? Time form 3 kalau tak silap ana, waktu tu nak exam.. eh alamak ana tak sure form berapa, tapi yang pastinya lower form.. then time tu la ana selesema, demam bagai huhu.. sedih tak? Tapi tu baru sikit..

Sekarang ni,, nak dekat final ni lagii la banyak masalah, eh tak, bukan masalah tapi nikmat ujian yang Allah bagi kat ana huhu. Bukan ana nak mengeluh atau apa, just nak sharing sikit je insyaAllah..

Okay first, ada lelaki kacau ana. Hurm, stress sangat leeerrr. Tapi Alhamdulillah sekarang dah tak kacau. Apa rahsianya?? Haha adalah. Nantilah kalau ana rajin, ana bagitau. Tu pun kalau ana ingat hehe.
Next, ana stresssss hhuhuk. Tu biasala kan? Lepas tu ana juga demam sikit. Sekarang ni jerebu kat area KL ni. Tu pun salah satu ujian juga huhu. Then ana dapat markah test.. like seriously, markah tu sangat teruk even ana sangat yakin time jawab test tu haritu.. hmm. Sebabnya hanya kerana tersilap formula. Soalan pula hanya ada dua. So, tiada apa yang mampu ana lakukan selain daripada menangis ahaha. Takdelah. Bukannya menangis, tapi kena reda jelah. Benda dah terjadi. Tapi jangan terlalu reda sampaikan taknak buat apa-apa. Huhu. insyaAllah ana akan try untuk buat yang terbaik time final nanti. Hm. Ana sebenarnya kurang yakin pada diri sendiri, tapi insyaAllah, ana yakin yang Allah akan bagi yang terbaik untuk hambaNya..


Ana tertarik dengan kata-kata yang ana terbaca di wordpress
Antum bacalah. Okay hayati dan fahami. Ana nak study. Pening dah hilang, Alhamdulillah :)

sabda Rasulullah SAW:
 “Sungguh, amat mengagumkan keadaan orang mukmin  itu, karena semua urusannya itu baik baginya. Bila ia mendapat  nikmat (kebahagiaan), dia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan baginya. Dan bila ditimpah musibah, dia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim). 

Orang bijak berkata bahwa hidup adalah rangkaian ikhtiar demi ikhtiar yang tidak selalu berujung dengan kesenangan atau keberhasilan. Karena perjalanan hidup memang tidak selalu mulus sesuai dengan  harapan kita. Malah hidup itu sendiri merupakan perpindahan dari satu masalah ke masalah lain. Dunia dengan segala godaannya yang memikat hati adalah tempat  masalah, Dan dunia ini adalah tempat iman kita diuji dengan kesulitan atau kemudahan, dengan kebaikan atau keburukan, hingga Allah mengetahui siapa yang benar-benar berjihad dan  bersabar di jalan-Nya, seperti tertulis dalam firman-Nya: ”Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu”. (QS. Muhammad [47] : 31)

Dan firman-Nya dalam ayat yang lain: ”Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS. Al Mulk [67]: 2)
Perhatikan juga firman Allah SWT berikut ini: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah [2]: 214).

Dalam hal ini Rasulullah SAW  pernah menggambarkan tingkatan ujian sebagai berikut:  ”Tingkat berat-ringannya ujian, disesuaikan dengan kedudukan manusia itu sendiri. Orang yang paling berat menerima ujian adalah para Nabi, kemudian orang yang lebih dekat derajatnya kepada mereka berurutan secara bertingkat. Orang diuji menurut tingkat ketaatan kepada agamanya. Jika ia sangat kukuh kuat dalam agamanya, diuji pula oleh Allah sesuai dengan tingkat ketaatan kepada agamanya. Demikian bala dan ujian itu senantiasa ditimpakan kepada seorang hamba sampai ia dibiarkan berjalan dimuka bumi tanpa dosa apapun.”   (HR. Tirmidzi)

Sebagai manusia biasa, mungkin kita pernah mengalami  saat kita merasa tidak kuat lagi menahan beban masalah, dimana kita rasakan semuanya sangat berat, semua jalan terasa buntu dan tidak ada harapan lagi. Saat kita sedang dalam keadaaan tidak kuat inilah kita harus ingat dan kita harus yakin, bahwa Allah tidak akan membebani  seseorang di luar batas kesanggupannya (QS.Al Baqarah [2]: 286). Ini adalah firman dan jaminan Allah, dan semua firman dan jaminan dari Allah pasti benarnya.  Jadi tidak akan pernah ada dalam hidup manusia, beban persoalan yang over dosis.
Ketahuilah, kadang justru disaat kita hampir merasa tidak sanggup,  saat kita berada puncak kegentingan, disaat kita merasa sudah benar-benar tidak berdaya  menghadapi badai topan ujian yang sangat berat. Maka biasanya kepasrahan total atau ketergantungan yang tulus akan lahir dalam diri kita, dimana tidak ada sandaran, tempat bergantung dan berharap selain Allah.  Maka pada saat itu pula lah  kita akan benar-benar tawakal berserah diri kepada Allah. Dan pertolongan Allah selalu menyertai orang-orang yang tawakal.

Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: “Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan),maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal(QS. Ali Imran [3]: 160)

Karena itu, usahakanlah untuk selalu berbaiksangka terhadap segala ketentuan-Nya.  Bukankah kita bisa dengan mudahnya berbaiksangka menerima ketentuan-Nya yang baik-baik dan yang menyenangkan kita? Sebaliknya, kitapun harus dengan mudah berbaiksangka terhadap segala ketetntuan-Nya yang kurang baik atau yang tidak menyenangkan kita.  Jangan egois dan hanya bisa menerima yang baik-baik dan yang menyenangkan kita saja, karena bila demikian, itu menunjukkan, kita masih kekanak-kanakan dan masih jauh dari kedewasaan iman.


Ya Allah… karuniakan kepada kami keberanian serta kemampuan untuk  mengubah apa yang bisa diubah, ketabahan dalam menerima apa yang tidak bisa diubah dan kebijakan untuk membedakan keduanya. Ya Allah karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk selalu berbaiksangka terhadap segala ketentuan-Mu, serta karuniakanlah kepada kami, kesabaran dan keridhaan terhadap segala keputusan-Mu, Amin ya Robbal Alamin.

Comments

Popular Posts